Cerah tapi mendung

Sore yg cerah ini mendadak mendung. Entah tidak tahu kenapa. Hidup ini memang sulit ditebak, penuh misteri juga teka-teki, dan membuat pusing. Terkadang indah layaknya sang penari yang menarikan tariannya dengan gemulai, adakalanya bagaikan bagaikan supir angkot yang mengendarai angkot dengan ngebut dan ugal-ugalan karena angkotnya tidak berisi penumpang.

Hidup ini bagaikan dua sisi surabi. Yang satu putih enak dimakan. Satu sisi lain hitam kelam tutung, dan pahit bila dimakan tapi ada juga yang suka makan bagian yang tutung ini.

Hidup ini keras bung! Penuh dengan perjuangan. Ketika ingin mendapatkan sesuatu kita akan berjuang hidup-hidup untuk mendapatkannya. Termasuk mendapatkan sesuatu yang telah dimiliki orang lain, terkadang aku sebagai manusia selalu iri ketika manusia lain memiliki sesuatu dan ingin mendapatkannya. Kenapa jadi membicarakan sesuatu yang aku tak memilikinya.
Hari ini hari yang sangat sibuk penuh dengan aktivitas, berjalan dari ujung ke ujung, memikul beban ringan hingga berat. Semuanya kukurjakan dengan semangat karena ini membuatku bahagia.

Menjelang akhir siang ini aku mendapatkan sebatang rokok. Sambil berjalan dari depan kampus ke belakang fakultas kunikmati setiap hisapannya. Saking menikmatinya kuhisap sampai ujung rokok, kebetulan rokoknya tidak berkapas. Ujung bibirku terbakar dan sangat membuatku tidak nyaman.

Sekian buat hari ini, hatiku merasa sangat senang meski bibirku sedikit terbakar.

Malam ini akan kembali penuh dengan aktivitas. Selamat bekerja kawan, selamat menikmati malam yang panjang ini. Kurasa akhir dari catatan ini agak kurang nyambung. Tapi tak apalah . . .

Terima kasih kepada kawanku yang telah meminjamkan handphone Nokia E63 nya yang digunakan untuk membuat tulisan ini. Diketik di depan BRI depan kampusku malam ini tanggal 27 Februari 2012 sekitar jam setengah 7 malam.