Malam ini aku berada di tengah hutan, dibalik rerimbunan pepohonan
yang menjulang tinggi. Diiringi nyanyian alam, desiran suara daun yang
terbawa angin, dan alunan aliran air sungai yang begitu merdu. Juga
nyanyian binatang malam yang saling bersahutan.
Aku termenung sendiri di depan perapian, sementara saudara-saudaraku yang lain sudah tertidur pulas dengan mimpi mereka. Ini merupakan malam ketiga aku berada di tempat ini. Tawa, canda, juga dengan keseriusan-keseriusan diskusi kecil selalu menghangatkan suasana. Ini yang aku sukai di alam bebas ini, berbagai pikiran, masalah, penat dan lain sebagainya bisa terlupakan disini.
Sebatang lilin bersama api yang bergoyang ditiup angin malam, juga sinar rembulan yang menelisik di balik rerimbunan pohon. Bara api yang selalu menjaga kehangatan bagi tubuhku. Tidak ada bisingnya suara mesin, kendaraan, dan kesibukan kota. Kedamaian yang aku rasakan saat ini. Suasana ini jarang sekali aku rasakan. Bersama saudara-saudaraku disini aku belajar arti kebersamaan dan kekeluargaan yang sesungguhnya. Perbedaan selalu ada, tapi dari perbedaan itu muncul berbagai pendapat hingga sampai pada sebuah kesepakatan. Selamat malam Jebrag, Tarno, Lingker, Puhun, Londok, Tungi, Hutong, Midun dan Mang Cress.
Di tempat yang tidak jauh dari sini, saudara-saudaraku yang lain mungkin sedang kedinginan, mereka sedang belajar bagaimana bisa bertahan hidup di alam. Sepuluh hari telah mereka lewati dengan berbagai pelajaran berharga. Fisik dan mental mereka selalu digojlok setiap harinya, untuk kesiapan mereka menghadapi kehidupan yang sebenarnya. Motivasi selalu membangkitkan semangat mereka. Mereka sudah tidak memikirkan rasa dingin, rasa sakit, keluh, kesah telah hilang dengan spirit yang membara diiringi dengan doa yang selalu mereka panjatkan. Selamat malam Lumay, Dastrum, Disman, Onah, Sengklek, Rengse, Bool, Aki dan Kardun.
Selamat bermimpi indah saudara-saudaraku...
Bersama kesunyian Leuweung Tengah Rancaupas Ciwidey, Indonesia
Senin, 21 Januari 2012 23:10 WIB.